Author Archive

Voli pantai adalah variasi dari bola voli, yang dimainkan di atas pasir. Dua tim yang dipisahkan oleh jaring memukul bola voli menggunakan lengan atau tangan. Para pemain berusaha untuk memukul bola melawati atas jaring agar memasuki lantai di daerah lawan, serta harus mencegah bola jatuh di daerah mereka sendiri.

Voli pantai populer sebagai aktivitas rekreasi di tempat-tempat yang memiliki pantai berpasir yang luas, namun sering juga dimainkan di lapangan pasir yang bukan di pantai. Bahkan, olahraga ini populer di beberapa negara yang tidak berbatasan dengan laut, seperti Swiss. Olahraga ini termasuk olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade, dan badan tertingginya adalah Fédération Internationale de Volleyball. Menurut peraturan resmi, voli pantai menggunakan dua orang dalam satu tim.

Narasumber: id.wikipedia.org/wiki/Voli_pantai

Pada akhir-akhir ini para pembina dan pelatih sering disibukkan dengan pertanyaan dari atlet dan penggemar bolavoli tentang perbedaan pemakaian bola berwarna putih polos dengan bola kombinasi warna. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan selalu berkisar pada, apakah bola satu warna (polos) masih dapat dipergunakan?, dan apakah perbedaan menggunakan bola polos dengan bola kombinasi warna?

Sesuai dengan peraturan permainan FIVB no 3.1. bola yang dipergunakan dalam permainan bolavoli dapat menggunakan satu warna dan terang serta dapat menggunakan kombinasi warna. Akan tetapi pada pertandingan resmi yang diselenggarakan oleh FIVB bola harus terbuat dari kulit sintetis dan menggunakan kombinasi warna. Atas dasar itulah maka dalam pertandingan-pertandingan resmi yang diselenggarakan oleh FIVB, maupun pertandingan-pertandingan yang digelar oleh PP PBVSI seperti yang terlihat pada siaran-siaran televisi mulai dari PON XV di Surabaya sampai Proliga 2003, bola yang dipergunakan sudah menggunakan bola dengan kombinasi warna.
Sebenarnya telah terjadi beberapa kali perubahan penggunaan bola dalam permainan
bolavoli yang didasarkan pada kemajuan sains dan teknologi yang diterapkan dalam bidang olahraga. Ketentuan adanya perubahan tersebut biasanya akan dicantumkan pada peraturan permainan yang berkaitan erat dengan pemakaian alat dan fasilitas. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas teknik dan taktik yang pada akhirnya
akan meningkatkan kualitas permainan secara keseluruhan. Adapun
perubahan-perubahan yang berkaitan dengan penggunaan bola pada lima tahun terakhir
ini adalah :
1. Perubahan tekanan bola dari 0,40 – 0,45 kg/cm² menjadi 0,30 – 0,325
kg/cm².
Perubahan tekanan ini dilakukan sebagai usaha untuk mengurangi tingginya koefisien
elastisitas bola. Dengan koefisien elastisitas yang lebih rendah dapat membantu pemain bertahan untuk dapat meredam kerasnya bola yang dipukul oleh spiker lawan.
Perlu diketahui bahwa besar kecepatan bola yang dipukul oleh spiker pada saat ini
dapat mencapai lebih dari 30m/det, hal ini dapat terjadi karena kemampuan kualitas
biomotor (otot) atlet menjadi semakin baik sebagai akibat dari semakin
meningkatnya kualitas latihan.
2. Penggunaan bola warna untuk pertandingan-pertandingan resmi. Telah disinggung di depan bahwa, seiring dengan meningkatnya kualitas fisik, meningkat pula kemampuan pemain dalam memainkan bola. Dengan kemampuan kualitas biomotor yang baik, para pemain mampu melakukan serangan dari dekat net maupun dari belakang garis serang dengan kualitas yang sama baiknya. Demikian pula besar kecepatan bola hasil pukulan menjadi sangat tinggi serta putaran bola menjadi sangat cepat. Putaran bola hasil pukulan tidak hanya selalu ke depan (top spin) melainkan dapat ke samping (side spin) baik ke kanan maupun ke kiri. Untuk itu
diperlukan konsentrasi dan kecermatan pemain bertahan menggunakan teknik yang
tepat untuk mengantisipasi datangnya bola dengan putaran yang sangat bervariasi.
Sehingga pemain mampu mengarahkan bola sesuai dengan sasaran atau target yang
ditetapkan. Dengan bola satu warna (polos), faktor kesulitan akan menjadi lebih tinggi bagi pemain bertahan karena pemain tidak dapat melihat dengan tepat ke arah mana bola pukulan lawan itu berputar, sehingga pemain tidak dapat menempatkan posisi badannya dengan tepat dan akhirnya arah pantulan bola tidak akan tertuju pada target yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, penggunaan bolavoli warna akan dapat membantu meningkatkan
kualitas teknik atlet dengan cara, atlet akan dapat segera menyesuaikan sikap awal
tubuhnya terhadap lintasan dan arah putaran bola yang menuju kepadanya. Dengan
mengetahui arah putaran bola, atlet akan dengan mudah mengatur posisi lengan yang
berfungsi sebagai papan pantul yang disesuaikan dengan kondisi yang dihadapinya.
Dari perubahan tersebut memperlihatkan bahwa sampai saat ini efektivitas serangan
dalam permainan bolavoli masih lebih dominan dari pada pertahanan. Untuk itu agar terdapat perimbangan dari ke duanya diperlukan adanya kajian-kajian yang dapat meningkatkan efektivitas pertahanan sehingga permainan akan menjadi lebih menarik.

Narasumber: http://www.yusovolley.org/articles-detail/2.html

William G. Morgan (New York, 1870–1942) adalah tokoh asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai pencipta olahraga bola voli.

Morgan muda kuliah di Springfield College yang dikelola YMCA (Young Men’s Christian Association). Di sana ia bertemu dengan James Naismith yang pada tahun 1891 menciptakan olahraga bola basket. Setelah lulus, pada tahun 1895 ia mulai bekerja sebagai Direktur Pendidikan Jasmani di YMCA di Massachusetts. Di sana ia menciptakan permainan bernama Mintoinette yang dirancang tidak seberat basket agar cocok dimainkan orang-orang yang lebih tua dan dalam usahanya memenuhi keinginan para pengusaha lokal yang menganggap permainan bola basket terlalu menghabiskan tenaga dan kurang menyenangkan. Permainan ini cepat menarik perhatian karena hanya membutuhkan sedikit ketrampilan dasar, mudah dikuasai dalam jangka waktu latihan yang singkat, dan dapat dilakukan oleh pemain dengan berbagai tingkat kebugaran. Permainan aslinya dahulu menggunakan bola yang terbuat dari karet bagian dalam bola basket. Peraturan awalnya membebaskan berapa pun jumlah pemain dalam satu tim. Dirancang berdasarkan olahraga lain asal Jerman bernama faustball, Pada tahun 1896 nama permainan ini diubah oleh Alfred T. Halstead, yang setelah menyaksikan permainan ini, menganggap bahwa bola voli lebih sesuai menjadi nama permainan ini mengingat ciri permainan ini yang dimainkan dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh tanah (volleying).

Narasumber: chrismafy.blogspot.com/2007/12/sejarah-bola-voli.html

id.wikipedia.org/wiki/William_G._Morgan

voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain.

Lapangan permainan

Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah berukuran 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2.43 meter dan untuk net putri 2.24 meter. Garis batas penyerangan untuk pemain belakang, jarak 3 meter dari garis tengah ( sejajar dengan net ). Untuk ukuran garis tepi lapangan adalah 5 cm.

Aturan permainan

Urutan serve

Penghitungan angka

Aturan permainan dari bola voli adalah:

  1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
  2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai

Teknik Bola Voli

Service

Service ada beberapa macam:

  1. Service dengan ayunan tangan dari bawah.
  2. Service dengan ayunan tangan dari samping.
  3. Service dengan ayunan tangan dari atas.
  4. Jump Service

yang perlu diperhatikan dalam service

· Sikap badan dan pandangan

· Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.

· Saat kapan harus memukul Bola.

Service dilakukan untuk mengawali suatu pertandingan voli

Passing

  • Passing Bawah ( Pukulan/penganmbilan tangan kebawah )
    • Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
    • tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
    • Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.

  • Passing Keatas ( Pukulan/penganmbilan tangan keatas )
    • Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
    • Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola.
    • Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
    • Penyentuhan pada semua jari2 dan gerakannya meluruskan kedua tangan

Smash (spike)

Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada diatas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan.

Membendung (Bloking)

Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan.

Kedudukan Pemain (Posisi Pemain)

Pada waktu service kedua regu harus berada dalam lapangan / didaerahnya masing-masing dalam 2 deret kesamping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di belakang.

Narasumber: id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli



  • None
  • No comments yet

Categories

Archives